Jacob’s POV
Aku
berlari menjauh menuju kearah Barat meninggalkan kawananku, aku berniat
bertransformasi kembali menjadi manusia dan menghadiri pernikahan nessie. Aku
mendengar Leah mengajak Whitney pergi, aku tidak memedulikan apapun yang sedang
direncanakan oleh Leah. Aku terus berlari dan hampir sampai di gereja tempat
Nessie akan melangsungkan upacara pernikahan terkutuknya itu. Kudengar Seth
mengikutiku di belakang. Aku bemperlambat lariku dan berubah kembali menjadi
manusia, ku kenakan pakaianku seadanya, hanya T-Shirt kusut dan celana panjang
belel. Aku berjalan perlahan menuju gereja tanpa memedulikan lolongan rendah
seth dibelakangku. Sepertinya dia akan tetap disana untuk mengawasiku.
“Jacob?!”
seru Bella ketika melihatku datang.
“Hi Bells... “ kupaksakan senyumku keluar, aku tau benar
bella pasti mengenali senyum palsuku ini. Edward dan keluarga Cullen lain
sengaja berpura-pura tidak memperhatikan kehadiranku dan pembicaraan antara aku
dan Bella.
“Kenapa kau datang sendiri sebagai manusia hah?!” bisik
Bella. Aku tak mengerti apa maksudnya. Apa dia mau aku datang ke pernikahan
putrinya sebagai serigala berserta kawananku?!”
“Apa maksudmu?” tanyaku bingung.
“Kenapa kau tak membawa serta kawananmu kesini dan
mengacaukan semuanya?!” tuntut Bella.
“Kau ingin aku melakukannya?” mataku membelalak.
“Tentu saja!” Bella mengerutkan keningnya.
“Bella!” panggil Edward. Bella kemudian meninggalkanku dan
menghampiri Edward. Sebelum pergi ia mengedipkan sebelah matanya padaku.
Heidi’s POV
Aku,
Chelsea, dan Demetri di utus oleh tuan aro untuk datang duluan dari mereka, Aro
memerintahkan kami untuk memantau sekaligus mengamankan keadaan di gereja.
Chelsea-lah yang paling dominan dalam rencana ini. Tuan Aro telah mengutus Chelsea untuk mencuci otak
Nessie dan membuatnya terikat dengan Alec. Rencana ini bahkan bukan hanya berjalan mulus, tapi juga sempurna. Bagaimana
tidak? Rencana awal aro dan chelsea yang hanya ingin membuat Nessie terikat
dengan Alec malah berbuah ganda dengan perasaan benci nessie pada Jacob. Bahkan
Chelsea pun tak menyangka akan sekuat itu efeknya.
Aku
ditugaskan untuk mengalihkan perhatian para tamu manusia yang akan hadir pada
upacara pernikahan nanti, tujuannya agar para manusia itu hanya memperhatikan
aku daripada memperhatikan Aro dan pengawal volturi lainnya yang tidak terlihat
seperti manusia. Selama ini mereka semua terisolasi di dalam kastil voltera dan
hampir tidak pernah berinteraksi dengan mereka selain pada saat makan. Jadi
diantara anggota volturi hanya aku dan demetri lah yang paling bisa membaur
dengan manusia. Bahkan aku bisa mengendalikan dahagaku sebaik pengendalian
keluarga Cullen walau aku meminum darah manusia.
Chelsea
menghampiri Nessie dan terus mendampinginya hingga Aro, Jane, dan Alec datang.
Dia terus mempengaruhi Nessie dari dalam dan luar. Dari kata-kata manisnya dan
juga dari fikirannya. Kelihatannya keraguan Nessie yang sempat menggelayut difikirannya tadi
sudah musnah dan berganti dengan keyakinan yang kuat. Ku lihat werewolf itu
terus memandang tidak suka kearah kami. Kami semua benar-benar berusaha menutup
fikiran kami agar tak terbaca oleh Edward.
Edward’s POV
Alec telah
berdiri dialtar. Aku bingung tak ada apapun di dikiran seluruh anggota Volturi.
Namun Jasper merasakan kegelisahan yang terpancar dari perasaan Alec, namun
seperti yang lain, pikiran alec kosong. Aku merasa ada yang tidak beres.
“Sepertinya ada yang mereka sembunyikan.” Bisikku pada
Bella.
“Apa itu?” Bella terkesiap.
“Aku tak tahu, tapi jazz menangkap kegelisahan Alec
sedangkan semua keluarga Volturi termasuk Alec
seperti sengaja mengosongkan pikiran mereka.” Jelasku panjang lebar.
Bella memandangku shock.
“Tenanglah bella......”
“Ayo dad! Kau harus mengantarkanku pada mempelai priaku
sekarang, dia telah menungguku! Renesmee menarik tangankku. Ku tuntun Renesmee
dengan perlahan bersiap menyerahkannya pada Alec. Aku membaca 1001 cara yang
dipertimbangkan oleh Jacob dalam pikirannya ketika aku dan Renesmee
melewatinya. Kini wajahnya bukan lagi wajah mayat hidup, kini ada secercah
harapan dalam kilat matanya. Jacob sedang menimbang-nimbang mana rencana yang
akan diambilnya. Kini aku dan Renesmee sudah sampai di depan altar. Aku bersiap
memindahkan tangan putriku dari tanganku ke tangan Alec. Aku merasakan
kegelisahannya yang semakin menjadi-jadi melalui pikiran Jasper. Detik itu juga
aku melihat sekelebat visi.... Renesmee disekap di kastil voltera dan menjadi
permaisuri tahanan seperti Sulpicia dan Athenodora. Bella, Aku, dan Alice
menjadi bagian dari mereka, senyum kemenangan tersungging di wajah Aro.
Kesedihan menyelimuti wajah Renesmee..... tubuhku bergetar hebat karena amarah
yang tiba-tiba mengalir dan menguasai diriku. Visi Alice terlihat begitu nyata
dan tiba-tiba. Setelah lama ia buta, kini dia dapat melihatnya dengan jelas.
Kutarik kembali tangan putriku dan membawanya kembali ke Bella.
“Dad! Apa yang kau lakukan?! Apa kau sudah gila?!” jerit
Renesmee.
“Diam Nessie, kau tak tau apa yang sedang terjadi!”
bentakku. Kuhampiri Alice. Matanya kosong dan terus menerawang.
“Edward! Apa yang terjadi?” panggil Aro dari balik
punggungku. Aku mengacuhkannya dan langsung menarik Renesmee kearah Jacob
dengan kecepatan manusia agar semua tamu tidak curiga.
“Jalankanlah semua rencana busukmu yang sejak tadi kau
rencanakan! Panggil kawananmu dan bawalah renesmee...” ku keluarkan kalimat itu
dengan menggeram. Aro dan anggota volturi termasuk semua vampire yang hadir
dapat mendengar geramanku.
“Dad!!!” Bentak Nessie.
“Edward kawanku... apa yang kau perbuat?” tanya Aro dengan
lembut.
Hancur sudah semuanya! Apa yang dia tangkap?! Pikiran Alec
akhirnya meledak dan semua rencana mereka terpampang jelas dalam pikirannya.
Semua itu cukup untuk menjelaskan padaku musibah apa yang hampir melanda
keluargaku. Ku kepalkan tanganku.
“Cukup sudah Aro! Aku dan Alice sudah melihat semuanya, dan
aku berubah pikiran untuk merestui putriku menikah dengan anak emasmu! Jadi
kurasa semua cukup. Dan nessie sudah punya jacob dalam hidupnya.” Jelasku datar
menahan emosi yang bergejolak hebat dalam diriku.
“Teganya kau Edward..” Aro memasang wajah malaikat. Dia
harus menjaga sikapnya didepan manusia-manusia ini. Semua tamu menonton kami
dengan bingung sekaligus tertarik.
Heidi berdiri
kemudian mengambil alih perhatian tamu dengan keterampilannya. Dia mengarahkan
para tamu untuk pindah ke aula belakang gereja. Entah bagaimana caranya dia
dapat begitu mudahnya mengatur manusia-manusia itu untuk mengikuti tuntunannya.
Kini aula altar gereja sudah kosong hanya tinggal keluargaku, jacob, dan
keluarga Volturi.
“Kau berencana memanfaatkan kami, kau masih menyimpan
ambisimu pada aku, alice, dan bella.”
Kuterangkan kembali semua visi alice dan pikiran alec.
“Bagamana kau bisa mengira begitu Edward?” tanya Aro.
Tentu saja, alice telah melihat semuanya, dan etah mengapa
anak emasmu itu tak kuasa menahan bebannya sehiungga tak sengaja mengeluarkan
semua pikirannya dan menjelaskan semuanya padaku.” Aro menatap Alec yang
tertunduk.
“Arrrghhh!!” jerit Renesmee.
“Jane!” geramku menerjang Jane yang berada didekat Demetri.
Demetri menghalangiku dan melemparku ke tembok besar dekat Bella.
“Tidak!” jerit Bella langsung menghampiriku. Jane berbalik
berusaha menyerangku, tapi aku tak merasakan apapun. Pikirannya dan pikiranku
langsung tertuju pada Bella. Detik itu juga jane mengalihkan serangannya
kembali pada Renesmee. Tapi tak terdengar apapun dari renesmee. Jacob
memeluknya erat. Pasti bella telah melebarkan perisainya untuk melindungi renesmee
juga.
“Cukup Jane!” geramku. Semua keluargakku memasang kuda-kuda.
Pada saat itu juga heidi datang krmbali dengan pasukan Volturi.
“Kau sudah merencanakan semuanya. Tapi kami tidak bodoh Aro.
Sebagai pengatur pemerintahan seharusnya kau melakukan hal yang benar.”
Carlisle angkat bicara.aro tertawa renyah mendengar ucapan carlisle.
“Aku tak ingin terjadi peperangan Aro, jadi kumohon pergilah
dan tinggalkan kami dengan damai.” Carlisle melanjutkan.
Aku mendengar suara bising yang menuju kemari. “Kalian
jangan gegabah, jangan berbuat nekad yang dapat memicu pertarungan! Selama
mereka bisa berlaku dengan beradab kita juga harus melakukan hal yang sama”.
Titah sang Alfa.
“Dan tetaplah waspada!”
Paul menambahkan.
“Tetaplah disampingku Whitney!” Leah mengingatkan Whitney.
Kawanan
San dan Jacob datang. Leah dan Whitney mengumpulkan mereka semua, bagus!
Sekarang kami seimbang. Pikirku. Langkah mereka semakin mendekat,tapi langkah
mereka berubah menjadi ringan. “Kawanan datang dalam wujud manusia.” Bisikku
pada keluargaku dan aku tahu semua yang ada di gereja dapat mendengarku.
Kawanan datang dengan wujud manusia agar dpt masuk ke gereja tanpa masalah. Dan
mereka telah berencana berubah kembali menjadi serigala dalam gereja sekalipun
jika diperlukan.
“Lebarkan perisaimu Bella!” bisikku pada Bella.
Sam melangkah masuk diikuti yang lainnya kedalam gereja. Aro
menimbang-nimbang keputusan yang akan dibuatnya.
0 komentar:
Posting Komentar