Hari ini langit bersinar cerah, aku
memutuskan untuk keluar rumah merayakan birunya langit yang cukup jarang dpt
kunikmati, paling tidak selama aku masih bermukim disini...Aku keluar rumah
dengan berjalan kaki menuju taman dekat rumahku. Ternyata disana benar2 ramai,
seperti perkiraanku. Banyak keluarga yg berpiknik dan remaja yg bersenang2. Aku
berani bertaruh tak seorangpun *kecuali orang aneh* yang akan melewatkan hari
cerah ini tanpa keluar rumah..Sesampainya di taman aku duduk di salah satu
bangku di taman sambìl menunggu temanku. Ketika itu ada seorang cwo yang
menatap tajam padaku, kulitnya coklat, tubuhnya besar dan kekar, wajahnya juga
manis. Namun dia kelihatannya seperti orang frustasi. Awalnya aku merasa tidak
enak di pandangi seperti itu olehnya, tapi sedetik kemudian aku membalas
tatapannya dengan tatapan tertarik. Aku sempat berfikir dia juga tertarik
olehku - dan mungkin saja kami bisa bersama. Tapì kemudian cwo itu mengalihkan
pndangan'y dan trus berjalan, wajahnya tampak sangat putus asa.
Aku tidak melepaskan pandanganku
terhadapnya. Cwo itu terus berjalan putus asa ke arah sebuah mobil, lalu
bersandar di kap mesinnya sambil memainkan kuncinya. Mobil itu begitu mewah!
Kurasa itu adalah Aston Martin Vanquish... Aku cukup mengerti tentang mobil.
Aku agak tidak percaya kalau itu mobil miliknya, aku sempat berfikir mungkin
saja mobil itu adalah mobil curian.. Tapi apakah dia adalah seorang pencuri??
Memang rasanya sulit mempercayai cwo dgn penampilan berantakan seperti dirinya
adalah pemilik mobil mewah itu, tapi wajahnya sama sekali tidak mencerminkan
bahwa dirinya adalah orang jahat...
Aku memutuskan untuk
menghampirinya.. "Hei, kau baik-baik saja? Halo? Hei kau, yang membawa
mobil curian." tegurku agak kesal karena dia tak mengacuhkanku. Dua detik
setelah aku menegurnya dia baru mengangkat kepalanya. Ia memandangiku
lagi-entah apa yg di fikirkannya.
"kalau kau menyesal telah merampok mobil itu, kau bisa
kok menyerahkan diri." saranku sambil tersenyum.
Ini mobil pinjaman, bukan curian!" bentaknya.
"Tentu itu alasan yang cukup kuat untuk diajukan di
persidangan." timpalku menggodanya.
"Kau perlu sesuatu?" tanyanya melotot.
"Tidak juga. Aku hanya bercanda soal mobil itu, tahu.
Hanya saja,, kelihatannya kau sangat kalut. Oh, hei, namaku Lizzie." aku
memperkenalkan diri dan mengulurkan tanganku, tp cwo itu hanya diam memandangi
tanganku, lalu ku tarik kembali tanganku.
"Omong-omong... Aku hanya penasaran, siapa tahu aku
bisa membantu. Kelihatannya kau tadi mencari seseorang" aku menunjuk ke
taman.
"Yeah.. Aku tak butuh bantuan. Dia tidak ada di
sini"
"Oh. Aku prihatin." ujarku.
"Aku juga.." gumamnya.
Kemudian dia memandangiku lagi.
"Ini mobil yang bagus sekali, sayang sekarang sudah
tidak diproduksi lagi. Maksudku, model bodi Vantage memang keren, tapi rasanya
ada yang lain dengan Vanquish.." aku memulai lagi.
Cwo itu masih saja memandangiku dan berkutat dengan
fikirannya sendiri-entah apa yg membanjiri fikirannya sekarang.
"Bagaimana rasanya mengendarai mobil ini?" tanyaku
"Kau tidak bakal percaya." jawabnya.
Aku tersenyum puas karena akhirnya bisa membuatnya berbicara
lagi dan meresponku dengan beradab. Diapun membalas senyumku. Jujur aku
berharap kalau dia
"Sebaiknya ku kembalikan mobil ini kepada orang yang
meminjamkannya." gumamnya.
"Senang mendengarmu mau bertobat." aku tersenyum.
"Yeah kau berasil meyakinkanku." jawabnya.
Sejujurnya aku berharap dia mau mengajakku berkeliling
dengan mobil itu, tapi sepertinya cowok yang sampai sekarang tidak kuketahui
siapa namanya itu begitu tidak berselera untuk bersenang-senang sekarang.
Kemudian dia masuk ke dalam mobil dan aku terus memperhatikan dia hingga
mobilnya sudah jauh dan tak terlihat. Aku khawatir terjadi sesuatu apabila dia
mengemudi sendirian dalam keadaan kalut seperti itu...
Mobil Aston Martin itupun lenyap dari pandanganku bersama
pengemudinya....
2 komentar:
huaaaa.... udah lama banget ya xD
Hehe... :D
iya... udah setahun yah?? :O
Posting Komentar