Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Selasa, 30 Juli 2013

Pelajaran Seumur Hidup (Chicken Soup for The Teenage Soul)

"Lihat si gembrot!"

Anak-anak di SMU bisa berlaku kejam & begitulah sikap kami terhadap seorang pemuda bernama Matt yang duduk di kelasku. Kami menirunya, menggodanya, dan mengejeknya tentang ukuran tubuhnya. Ia setidaknya kegemukkan 25 kg. Ia merasakan sakitnya dipilih terakhir untuk main bola basket / baseball. Matt akan selalu ingat berbagai tipu daya yg mempermainkannya, mengacak-acak loker'y, menumpuk buku-buku perpustakaan di mejanya saat makan siang, dan menyemprotnya dengan air sedngin es dikamar mandi setelah kelas olah raga.


Suatu hari ia duduk didekatku dikelas olahraga. Seseorang mendorongnya dan ia terjatuh menabrakku dan menimpa kakiku dengan cukup keras. Anak yang mendrongnya mengatakan Matt yang melakuknya. Karena seluruh kelas menonton, aku terpaksa memilih untuk mengabaikannya untuk mengajak Matt berkelahi. Aku memilih berkelahi agar citraku tetap utuh.

Aku berseru, "Ayo, Matt, kita berkelahi!" Ia berkata tak mau. Tapi tekanan teman-teman mau tak mau memaksanya terseret kedalam konflìk ini. Ia menghampiriku dengan mengepalkan tangan. Ia bukan George Foreman. Dengan satu pukulan aku membuat hidungnya berdarah dan kelas menjadi ribut. Saat itulah guru olahraga memasuki ruangan. Ia melihat kami sedang berkelahi dan ia menyuruh kami berlari keliling lapangan. Ia mengikuti kami sambil tersenyum dan berkata, "Aku ingin kalian berdua lari satu keliling sambil bergandengan tangan." Ruangan langsung

meledak dengan tawa. Kami berdua sangat malu, tapi

aku dan Matt keluar ke lapangan dan berlari satu keliling *kami bergandengan*.


Di tengah-tengah kami berlari, aku ingat menoleh kepadanya. Darah tampak masih mengalir dari hidungnya & berat badannya melambatkan larinya.

Terpikir olehku bahwa ia adalah manusia, yang tak jauh berbeda dariku. Kami saling berpandangan dan mulai tertawa. Kemudian, kami menjadi teman baik.


Berlari mengelilingi lapangan sambil bergandengan

tangan membuatku tak lagi melihat Matt sebagai si gemuk / si dungu. Ia adalah manusia yg memiliki nilai batin yang nilainya melebihi nilai lahiriah. Sungguh mengagumkan apa yang kupelajari saat aku di paksa bergandengan tangan dengan seseorang, meskipun hanya sepanjang 1 km.


Selama sisa hidupku aku tak pernah lagi memukul orang lain...


_Medard Laz_

^_^


So don't you bring me down today...!

0 komentar:

Posting Komentar